Labels

Friday, February 13, 2004

14 FEBRUARI, JUMAAT, HARI VALENTINE

HARI ini, adalah penghulu segala hari, iaitu Jumaat. Namun Jumaat ini nampak ada sedikit kelainan kerana adalah esok adalah 14 Februari. Hari yang dikenali oleh muda-mudi sebagai hari valentine atau hari memperingati kekasih. Sudah berbuih mulut mak bapak, sudah jenuh ulamak memberihatu yang umat Islam dilarang menyambut hari valentine.

Zaman dulu-dulu, bila mak bapak kita melarang buat sesuatu, kita patuh sahaja. Paling-palingpun tanya "sebab apa tak boleh?". Mak akan jawab "berdosa, Tuhan marah". Dan kitapun ikut dan patuh dengan arahan dan larangan tersebut. Namun kanak-kanak, apatah lagi remaja zaman sekarang tidak begitu. Bila mak bapak larang, malah siap keluar hadis lagi merarang, anak-anak boleh jawab secara ilmiah lagi, "ah ini hadis lemah atau hadis palsu dan yang sewaktu dengannya".

Berbalik kepada hari valentine ni, ibu bapa sekarang mungkin tidak pernah merayakannya semasa mereka remaja. Lantas bila anak-anak remaja mereka galak sangat nak berhari valentine, mereka sekadar berkata "hari velentine tiada dalam Islam, tidak elok dirayakan, itu perayaan dalam Kristian ...".

Mengapa remaja Islam kalaut sangat nak rayakan hari Valentine?. Berikut beberapa poin yang dikutip dari Internet:-
Ada beberapa jawaban yang bisa kita berikan terhadap pertanyaan tersebut :

Pertama, remaja muslim kita tidak tahu latar belakang sejarah Valentine’s Day sehingga mereka tidak merasa risau/resah untuk mengikutinya. Dengan kata lain, remaja muslim banyak yang memiliki kesadaran sejarah yang rendah.

Kedua, adanya anggapan bahwa Valentine’s Day sama sekali tidak memiliki muatan agama dan hanya bersifat budaya global yang mau tidak mau harus diserap oleh siapa saja yang kini hidup di – untuk meminjam McLuhan - global village.

Ketiga, kepupusan benteng pertahanan agama remaja kita sehingga tidak mampu lagi menyaring budaya dan peradaban yang seharusnya mereka “lawan” dengan keras.

Keempat, adanya perasaan loss of identity kalangan remaja muslim sehingga mereka mencari identiti lain sebagai pemuas keinginan mendapat identiti global.

Kelima, hanya mengikuti trend yang sedang berkembang agar tidak disebut ketinggalan zaman.

Keenam, adanya pergaulan bebas yang kian tak terbendung dan terjadinya perlakuan sumbang yang semakin berleluasa.

Entahlah.... mudah2an anak-anak kita tidak terjebak sama.

-----
"Katakanlah : Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kerabat-kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kami khawatirkan kerusakannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu senangi lebih kau cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (Q. S. At-Taubah : 24)


No comments: