Saya "mengenali" Zaihasra pada tahun 1973/74. Ini ialah kerana Zaihasra adalah 'sahabat pena' kepada guru saya, Mamat Ibrahim. Pada masa itu kami dalam kelas siap bergaduh sebab cikgu kata sahabat pena itu ialah "pen pals" sedangkan kami kata ia sepantutnya 'pen friend'. Ha ha ha budak-budak.
LUMAN-LUMAN ZAIHASRA
Penyelenggara: Djamal TukiminISBN: 9789674602901Harga: RM 33.00Halaman: 284Bidang: Sastera - Kreatif
Melalui Luman-luman Zaihasra: Bingkisan Setulusnya kepada Sahabat yang diselenggarakan oleh Djamal Tukimin ini, Zaihasra bercerita tentang dirinya. Zaihasra bercerita tentang akar dirinya dan keluarganya (keluarga angkat, sebenarnya). Zaihasra juga bercerita tentang angan, tentang cita dan tentang masa depan. Zaihasra turut berbicara tentang malam, tentang bulan, tentang angin dan tentang matahari.
Melalui Luman-luman Zaihasra: Bingkisan Setulusnya kepada Sahabat yang diselenggarakan oleh Djamal Tukimin ini, Zaihasra bercerita tentang dirinya. Zaihasra bercerita tentang akar dirinya dan keluarganya (keluarga angkat, sebenarnya). Zaihasra juga bercerita tentang angan, tentang cita dan tentang masa depan. Zaihasra turut berbicara tentang malam, tentang bulan, tentang angin dan tentang matahari.
#ITBM
* luman itu apa bendanya pula?.
minggu lalu saya tertarik dengan tajuk buku ni yang saya jumpa dekat library kolej.
ReplyDeletedalam bahasa kami ( Suluk / Tausug ), ”Luman” membawa maksud “Malu”. Tapi bila saya search, Djamal tiada latar belakang yang berkaitan dengan etnik suluk 😅 mungkin kebetulan saja, tapi buku ni memang best. selain cover dia yang vintage. content dia seolah olah kita membaca diari diri sendiri.